Rabu, 21 Agustus 2019

LAPORAN PRAKTIKUM MK. PRODUKSI TERNAK POTONGDAN KERJA DI PETERNAKAN MASYARAKAT (LAPANGAN)


LAPORAN PRAKTIKUM
MK. PRODUKSI TERNAK POTONGDAN KERJA
DI PETERNAKAN MASYARAKAT
(LAPANGAN)


download.jpg



Oleh:
Nama : Andrean Sianturi
NIM : EIC017100
Kel. Lapangan: 3/5




Jurusan Peternakan – Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu
Oktober  2018



KATA PENGANTAR

            Puji  dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang maha Esa karena kasih karuniaNya lah penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum lapangan ini. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada bapak Ir. Dwatmadji, Msc ,PhD selaku dosen pengampu mata kuliah produksi ternak potong dan kerja yang telah mempercayakan kami untuk melakukan praktikum ini. Penulis juga berterima kasih kepada abang dan kakak koas yang telah berusaha keras untuk membimbing penulis supaya laporan ini bisa terselesaikan. Tak lupa juga penulis ucapkan terima kasih kepada teman sekolompok kelompok lapangan 3/5. Selain itu penulis juga berterima kasih bagi pak Amiruddin beserta keluarga yang telah menerima kami untuk melakukan survei dan telah memberi ilmunya kepada kami.
            Dalam penulisan laporan ini penulis sadar banyak kekurangan dan kelemahan penulis oleh karena itu penulis membutuhkan saran dan kritik yang membangun. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih bagi orang orang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini.

 

 

 

 

Bengkulu,   Oktober 2018

 

 

                                                                    Andrean Chandra Sianturi
HALAMAN PENGESAHAN



Sehubungan dengan penyusunan laporan praktikum MK Produksi Ternak Potong dan Kerja di Peternakan Masyarakat / Lapangan yang saya ikuti pada semester Ganjil 2017/2008, maka bersama ini saya:

Nama Mahasiswa
:
Andrean Chandra Sianturi
NIM
:
E1C017100
Nama Kelompok Lapangan
:
Lapangan 3/5
Jenis Ternak
:
Sapi bali
Menyatakan bahwa laporan ini benar-benar saya susun sendiri, dan bukan merupakan hasil laporan praktikum mahasiswa lain.
Laporan ini juga sudah saya konsultasikan dengan Asisten Dosen MK. Produksi Ternak Potong dan Kerja.


Bengkulu, 26 Oktober 2018.
Asisten Dosen,                                                                        Nama Mahasiswa,                                                                 
                                                           


<Rainaldo Sitopu>                                        <Andrean C  Sianturi>
NIM: EIC016064                                              NIM: EIC017100




DAFTAR ISI







DAFTAR GAMBAR






DAFTAR LAMPIRAN







A.     MATERI DAN METODE

A.1. Jadwal pelaksanaan dan daftar anggota kelompok

            Adapun jadwal pelaksaan praktikum ini adalah pada tanggal 10  September 2018( peninjauan lokasi ) dan tanggal 19 oktober 2018 (Pelaksanaan ) dan  anggota kelompok saya adalah :

1.       Andrean Sianturi (E1C017100)
2.       Benny Praka Setiawan (E1C017158)
3.       Dafid Noviansyah (E1C017141)
4.       Joddy Almutaqin (E1C017085)
5.       Octalia Panjaitan (E1C017050)
6.       Viona Cindy Hapsari (E1C017126)
7.       Yogi Setiaji (E1C017059)

A.2.  Lokasi Peternakan

            Alamat lokasi peternakan yang kami amati dan survei adalah : Jl. WR Supratman Jl. WR Supratman Swadaya II Kel. Bentiring Kec. Muara Bangkahulu RT 07 RW 02 Kota Bengkulu Provinsi Bengkulu.


A.3.  Materi

A.3.1. Ternak

           
            Hewan yang sengaja di pelihara untuk dimanfaatkan hasil produksinya sebagai sumber pangan, bahan baku industri dan membantu manusia dalam bekerja disebut dengan ternak. Hewan disebut dengan ternak dilihat dari kedekatannya dengan manusia, dimana semua hal yang berhubungan dengan ternak diatur oleh manusia dengan tujuan ternak beerproduksi secaa optimal sesuai dengan kemampuan genetis ternak (Zahir, 2011).
            Pengamatan yang kami lakukan terhadap ternak yang di pelihara pak Amiruddin adalah sapi dengan jenis sapi bali. Sebagian besar ternak yang di pelihara adalah betina karena karena tujuan pemeliharaannya adalah untuk pengembangan jumlah sapinya . Dari pernyataan pak Amiruddin sapi jantan biasanya hanya dipelihara untuk dijual pada saat hari-besar seperti hari kurban. 
Sapi bali merupakan sapi potong unggulan dari  indonesia, dan hasil domestikasi dari banteng ( bos bilos banteng ) (Masnah, 2013) juga menyatakan bahwa Sapi bali menjadi primadona diindonesia karena selain produksi dagingnya yang baik saopi ini juga dimanfaat untuk membantu pekerjaan di sawah dan diladang. Selain itu sapi bali ikut berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan daging di Indonesia. Menurut data stastistik peternakan sapi bali indonesia memberikan kotribusi sebanyaak 26,92 persen dibandingkan dengan bangsapi lainya. Namun demikian kinerja sabi bali dalam menghasilkan daging belum maksmal sehingga diperlukan berbagai upaya agar sapai bali bisah memberikan hasil yagn optimal. Usaha yang tengah dan sudah dilakukan di berbagai daerah antara lain dengan menerapakan berbagai strategi pemberian pakan, manajemen pemeliharaan dan peningkatan genetik melalui seleksi (Chalid,2002).

A.3.2. Pakan

           
Pakan yang diberikan ke ternak sapi adalah pakan hijauan dan kosentrat. Pakan hijauan yang di berikan adalah rumput-rumputan yang diambil di sekitar kandang. Pemberian pakan hijauan di lakukan secara ad limitum. Air minum yang di berikan adalah air putih yang langsung di ambil di kran. Jumlah hijauan yang di berikan kepada sapi adalah 10% dari bobot badan sapi, pemberian  kosentrat 1 kg per harinya.
            Pakan yang didapatkan pada sapi tersebut adalah hijauan pada lahan perkebunan tanaman sawit disekitar tempat tinggal pak Amiruddin. Sapi-sapi akan menuju ke lahan sawit dengan sendirinya dan akan kembali kekandang juga dengan sendirinya, jadi pak Amiruddin tidak memberikan pakan tambahan pada sapinya. Biasanya sapi pak Amiruddin akan dilepas pergi yaitu pada pukul 9 pagi dan akan kembali kekandang pada sore hari.

A.3.3. Kandang

           
            Kandang adalah media budidaya ternak, yang bertujuan untuk mengubah iklim mikro di dalam kandang  yang efektif, dimana respon ternak terhadap  flukutasi Iklim rendah. Fungsi kandang adlah untuk melindungi tenak dari predator, memudahkan tatalaksana, dan menghasilkan produktifitas ternak yang efektif dan efisien (Nandari, 2008).
            Pak Amiruddin mempunyai lahan dan kandang sendiri dalam memelihara sapinya. Ukuran kandang sapi milik bapak Amiruddin adalah 4 x 30 meter dan kandang sapi ini mempunyai dinding yang terbuat dari kayu, lantai tanah dan atap menggunakan seng. Besar biaya yang telah dikeluarkan pak Amiruddin unruk kandang sapi selama pemeliharaan ini adalah berkisar 20 juta rupaih.
              Menurut Ainur (2007) Ukuran kandang yang dibuat untu seekor sapi jantan dewasa adlah 1,5 x 2 m atau 2,5 x 2 m, sedangkan untuk sapi betina dewasa adalah 1,8 x 2 m dan untuk anak sapai cukup 1,5 x1 m per ekor, dengan ketinggian kurang lebih 2- 2,5 m dari tanah. Temperatur di sekitar kandang adalah kisaran 25-40 derajat C dan  kelembapan 75%. Ukuran kandang untuk kambing jantan dewasa adalah 110 cm x125 cm, betina dewasa 100 cm x 125 cm , untuk ana kambing sudah sapih 100 x 125 cm per ekor. Temperatur disekitar kandang kisaran 25- 40 derajat dan kelembapan 70% ( Agung, 2010).

A.3.4. Peralatan

            Peralatan adalah semua barang atau alat yang digunakan peternak untuk merawat ternaknya dan untuk mempermudah dalam pemeliharaan ternak. Adapun peralatan yang digunakan sebagai berikut yaitu, ember, sekop, karung, arit, cangkul, gerobak sorong, pisau, sapu lidi dan sepatu boot.

           

A.4. Anggota dan foto di lokasi

A.4.1. Anggota kelompok


1.       Andrean Sianturi(E1C017100)
2.       Benny Praka Setiawan (E1C017158)
3.       Dafid Noviansyah (E1C017141)
4.       Joddy Almutaqin (E1C017085)
5.       Octalia Panjaitan (E1C017050)
6.       Viona Cindy Hapsari (E1C017126)
7.       Yogi Setiaji (E1C017059)
Gambar 1. Anggota kelompok

A.4.2. Foto di lokasi


Gambar 2. Kondisi sapi dilokasi






B.     HASIL DAN PEMBAHASAN

B.1. DATA PEMILIK

A.      Nama pemilik                         : Amiruddin
B.      Pekerjaan Utama                    : Peternak
C.      Pekerjaan lainya                     : Petani
D.     Umur/Pendidikan terakhir     : 66/SLTP
E.       Jumlah keluarga                     : 3 orang
a.       Alamat                                                :Jl. WR Supratman Jl. WR Supratman Swadaya II Kel. Bentiring Kec. Muara Bangkahulu RT 07 RW 02 Kota Bengkulu Provinsi Bengkulu.
F.       Peta lokasi





Gambar 3. Peta lokasi peternak

 











G.      Kepemilikan                           : Milik sendiri
H.     Jumlah penghasilan              : 4.000.000/ bulan
            Pemilik sapi yang kami amati adalah bapak Amiruddin, bapak ini pekerjaan utamanya adalah sebagai peternak sapi dan adapun pekerjaan sampinganya adalah petani dan mengurus tanaman. Bapak Amiruddin sekarang berumur 66 tahun dan mempunyai jumlah keluarga yaitu 3 orang. Bapak Amiruddin tinggal bersama istrinya dan anaknya sedang dalam menempuh pendidikan.Lokasi peternakan sapi bapak Amiruddin ini berada di Surabaya, RT 7 kelurahan Bentiring. Status kepemilikan sapi bapak Amiruddin adalah ternak milik sendiri dengan rata – rata penghasilan keluarga dari peternakan perbulan adalah 4.000.000 Rupiah.

B.2. Ternak

                           ·          Tujuan pemeliharaan               : Pengembangbiakan
                           ·          Kapan mulai beternak              : 1974
                           ·          Jumlah ternak                           : 58 ekor
                           ·          Jenis Ternak                               : Sapi
                           ·          Bangsa Ternak                           : Sapi Bali
                           ·          Perkiraan Umur ternak            : Sapi jantan dibawah umur 3 tahun dansapi betina lebih dari 10 tahun.
                           ·          BCS Ternak (Kalau sapi)           : 4 – 6
                           ·          Kapan ternak mulai dipelihara dan kapan dijual : Bermulai pada tahun 1974 dan dijual pada hari besar Idul Adha
                           ·          Pemanfaatan kompos              :  Feses dimanfaatkan sebagai pupuk kandang untuk tanaman.
                           ·          Lama pemeliharaan                  : 8 bulan
                           ·          Estimasi harga jual dan harga beli ternak  : 14 juta

            Dalam pengamatan kami bahwa tujuan dari pemeliharaan ternak sapi oleh pak Amiruddin adalah untuk pengembangbiakan sapinya. Pemeliharaan sapi bali bali sudah dimulai oleh bapak Amiruddin sejak tahun 1974 hingga sekarang. Jumlah dari ternak sapi yang sudah dimiliki oleh bapak Amiruddin sudah ada 58 ekor yang terdiri dari jantan dan betina. Dari semua sapi bali milik bapak Amiruddin sapi jantan memiliki umur kira-kira dibawah 3 tahun dan umur sapi betinanya sudah ada yang mencapai 10 tahun.
Sapi bali merupakan sapi potong unggulan dari  indonesia, dan hasil domestikasi dari banteng ( bos bilos banteng ) (Masnah, 2013) juga menyatakan bahwa Sapi bali menjadi primadona diindonesia karena selain produksi dagingnya yang baik saopi ini juga dimanfaat untuk membantu pekerjaan di sawah dan diladang. Selain itu sapi bali ikut berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan daging di Indonesia. Menurut data stastistik peternakan sapi bali indonesia memberikan kotribusi sebanyaak 26,92 persen dibandingkan dengan bangsapi lainya. Namun demikian kinerja sabi bali dalam menghasilkan daging belum maksmal sehingga diperlukan berbagai upaya agar sapai bali bisah memberikan hasil yagn optimal. Usaha yang tengah dan sudah dilakukan di berbagai daerah antara lain dengan menerapakan berbagai strategi pemberian pakan, manajemen pemeliharaan dan peningkatan genetik melalui seleksi (Chalid,2002).
            Menurut pengamatan kami terhadap BCS ternak sapi bapak Amiruddin adalah antara 4 sampi 6, karna kami melihat bahwa sapi-sapi disana tubuhnya sudah tidak tampak tulang rusuk dan mulai tertutupi oleh daging dan lemak. Untuk bisa memperoleh suatu score yang baik para peternak bisa melakukan pengamatan dari berbagai arah, yakni dari arah samping, belakang dan depan, kemudian memegang dan mengukur sapi-sapi tadi.  Sapi-sapi dapat diidentifikasi dari 3 arah yaitu pengamatan dari samping, pengamatan dari belakang dan pandangan dari samping (Aak, 1990).
             Menurut Abidin 2002 pertumbuhan bobot badan dan ukuran tubuh dipengaruhi oleh umur, dimana apabila umur meningkat maka batas tertentu ukuran tubuh dan bobot badan juga meningkat. Dari acuan tersebut dalam memelihara sapi khususnya untuk penggemukan sapi perlu di ketahui umur dari ternak yang di pelihara.  Dari hal itulah yang mengacu pada peternak perlu mengetahui umur ternak, dalam pengamatan kami memang benar peternak yang kami wawancarai mengetahui umur ternak walaupun tidak tau secara detail.




B.3. PAKAN


                           ·          Jenis pakan yang diberikan     : Pakan hijauan
                           ·          Formulasi ransum                    : -
                           ·          Jumlah pemberian pakan        : Tidak menentu
                           ·          Apakah ada perlakuan terhadap pakan : Tidak ada
                           ·          Siapa yang memberikan informasi tentang teknologi pakan: Tidak ada
                           ·          Cara mendapatkan pakan  : Mencarai disekitaran kebun sawit milik warga
                           ·          Estimasi kandungan nutrisi :
                           ·          Estmasi biaya pakan             : Tidak beli        


Konsumsi hijauan setiap ternak sapi berbeda-beda, Setiap harinya konsumsi tidak tetap, perubahan tersebut dapat disebabkan oleh jenis hijauan yang di berikan, kondisi fisik ternak yang mempengaruhi nafsu makan atau sapi memakan pakan sebelahnya sehingga konsumsi pakan dapat berkurang atau naik pada saat dihitung ( Endah, 2009).       
            Pada pengamatan dan survei kami terhadap ternak bapak Amiruddin bahwa dalam pemberian pakan ke ternak sapi hanya diberikan pakan hijauan saja tanpa pemberiaan formulasi atau tambahan ransum lainya. Pakan hijauan didapatkan langsung dari perkebunan sawit sekitar tempat tinggal bapak Amiruddid. Ternak sapi milik bapak Amiruddin mendapat pakan hijauan itu dengan mencari sendiri ke kebun sawit tanpa harus diambil dan diawasi oleh pemiliknya. Setiap paginya sapi-sapi akan beranjak pergi ke kebun sawit milik warga untuk mencari rumput dan akan kembali kendang pada sore dengan sendirinya, jadi sapi milik bapak Amiruddin sudah sangat mandiri.
            Menurut tillman et al 1998 bahan pakan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan dan dapat dicerna sebagian atau seluruhnya tanpa mengganggu kesehatan ternak yang memakannya. Pakan yang sering di berikan pada sapi adalah jenis rerumputan. Dalam pengamatan kami pakan yang di berikan pada sapi adalah rumput gajah, ampas tahu dan solid. Rumput gajah di berikan untuk sumber serat pada ternak . sedanggkan untuk penampahan kebutuhan protein peternak memberikan ampas tahu dan solid sebagai konsentrat.

B.4. KANDANG

                           ·          Ukuran kandang   Panjang  : 30 M
                                 Lebar     : 4 M
                                 Tinggi   : 5 M
                           ·          Bahan kandang dinding      : Kayu
                             lantai, : Tanah
                          atap           : seng
                             konstruksi : Kayu
                           ·          Gambar

Gambar 4. Gambar kandang

                           ·          Estimasi biaya pembuatan kandang : 20.000.000 Rupiah

            Ukuran kandang sapi milik bapak Amiruddin adalah dengan panjang 30 meter, lebar 4 meter dan tinggi kira-kira 3 meter. Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan kandang ini yaitu kayu, bagian dinding dan kontruksi lainnya terbuat dari kayu, lantai kandang masih menggunakan tanah dan untuk atapnya sendiri menggunakan seng. Mulai dari awal pemeliharaan sapi bapak Amiruddin telah banyak melakukan perbaikan terhadap kandang, melalui wawancara kami bahwa total biaya yang sudah bapak Amiruddin keluarkan yaitu sekitar 20 juta rupiah
           
Menurut  Purbowati & Rianto, 2009 ada beberapa syarat dalam pembuatan kandang yaitu sebagai berikut.
1.      Letak kandang terpisah dari rumah dengan jarak lebih dari 10 meter.
2.      Kandang harus berada di lokasi yang lebih tinggi dari tanah sekitarnya, untuk menghindari genangan air pada saat musim penghujan.
3.      Dibelakang kandang dibuatkan lobang untuk menampung kotoran ternak.
4.      Ventilasi kandang cukup baik.
5.      Usahakan lokasi kandang dekat dengan sumber air.
6.      Bahan bangunan kandang terbuat dari kayu, bambu atau bahan lain yang kuat.

B.5. KESEHATAN TERNAK


                           ·          Nama penyakit yang pernah terdeteksi   : Mengeluarkan darah dari kuping, jembrana, dan sakit mata.
                           ·          Cara pencegahan penyakit                        : Untuk penyakit keluar darah dicegah dengan memberikan air asam jawa, gula aren dan kunyit, sedangkan penyakit jembrana dan sakit mata cukup dengan air garam.
                           ·          Cara pengobatan penyakit                        : Pengobatan tradisional
                           ·          Estimasi biaya untuk kesehatan ternak    : 3 juta lebih.

            Menurut Penjelasan dari bapak Amiruddin bahwa ternaka sapi yang dia miliki pernah mengalami berbagai penyakit diantaranya, mengekuarkan darah dari kuping, jembrana, dan sakit mata. Adapan pencegahan atau pengobatan yang telah dilakukan oleh bapak Amiruddin adalah dengan memberikan air asam jawa, gula aren, dan kunyit untuk menyembuhkan penyakit yang mengeluarakn darah dari kuping dan jemberana dan unutuk penyakit mata cukup hanya menggunakan air garam saja. Besar biaya yang telah dikeluarkan oleh bapak Amiruddin selama pemeliharaan sapi miliknya untuk pengobatan sapi adalah berkisar 3 juta rupiah

B.6. INSEMINASI BUATAN (Kalau ada informasi tentang ini)

                           ·          Apakah bapak/ibu tahu tentang IB  : Mengetahui
                           ·          Kapan bapak tahu tentang IB            : 2013/2014
                           ·          Dari mana bapak tahu tentang IB    : Inseminator
                           ·          Apakah bapak menerapkan program IB pada ternak bapak : -
                           ·          Berapa jumlah ternak yang di IB :2
                           ·          Apakah bapak tahu tanda-tanda sapi birahi : Mengetahui (3A)
                           ·          Tanda birahi seperti apa : Sapi akan ribut , stress dan tidak nafsu makan
                           ·          Apakah bapak tahu kalau ternak sudah bunting : Tidak
                           ·          Berapa kali IB sampai ternak bunting : 1 kali berhasil, yang kedua gagal
                           ·          Apakah bapak tahu Jenis straw yang di pakai, bangsa apa saja : limousin
                           ·          Apakah menurut bapak biaya IB  : Mahal
            Berdasarkan pengamatan kami bahwa dalam penggunann IB terhadap ternak milik pak Amiruddin pernah sekali menerapkan IB terhadap ternaknya pada tahun 2013 dengan jenis straw limousin. Pertama bapak Amiruddun mengetahui tentang IB ini dari petugas inseminator yang memberikan informasi tentang IB. Dari hasil inseminasi buatan ini jumlah anak yang didapat yaitu dua ekor sapi. Menurut dari bapak Amiruddin biaya yang dikeluarkan untuk IB itu cukup besar dan belum tentu berhasil, maka bapak itu tidak pernaha lagi menggunakan teknik IB pada ternaknya.


B.7. PERHITUNGAN EKONOMI

                           ·          Biaya untuk produksi bibit ternak       : Tidak ada
                                        pakan ternak  : Tidak di ketahui
                           ·          Biaya untuk Tenaga kerja/bulan         : Tidak memiliki tenaga kerja
                           ·          Biaya lainnya (kalau ada)                     : Tidak ada
                           ·          Hasil penjualan hasil ternak ternak hidup : 14 juta Rupiah/ekor.

Pada perhitungan ekonomi ini bapak Amiruddin termasuk peternak sapi dengan biaya pengeluaran yang tidak begitu banyak, karna dari produksi bibit dan pakan ternaknya tidak dibeli contohnya pada pemberiaan pakan hijauan hanya didapatkan dari kebun sawit warga sekitar dan tidak ada memberikan tambahan ransum atau apapun pada ternaknya. Mengenai dari biaya penjualan hasil ternak, bapak Amiruddin dapat menghasilkan uang sekitar 14 juta rupiah per ekornya. Penjualan sapi ini biasanya dilakukan pada saat menjelang hari-hari besar seperti hari Idul adha.


C.KESIMPULAN DAN SARAN

C.1. Kesimpulan

            Setelah melakukan praktikum lapangan maka dapat di simpulkan sebagai berikut.
1.       Tujuan utama dari pemeliharaan sapi oleh bapak Amiruddin adalah untuk meningkatkan pengembangbiakan ternka sapi.
2.       Manajemen dan pemeliharan  yang baik dan benar sangat berpengaruh terhadap produktivitas dan perkembangbiakan dari ternak.
3.       Kewirausahaan ternak  seperti yang dijalankan oleh bapak Amiruddin masih mempunyai peluang luas terhadap semua masyarakat.

C.2 Saran

            Sebaiknya dalam melaksanakan praktikum lapangan perlu adanya koordinasi yang baik antara pemilik peternak dengan praktikan agar dalam wawancara atau suvei yang dilakuakan mendapatkan hasil yang baik dan detail.














DAFTAR PUSTAKA


Abidin,Z. 2004. Pengembangan Sapi Potong. Agro Media Pustaka. Jakarta.
Alan. 2009. Ilmu Ternak Potong. Gajah Mada, University Press : Yogyakarta.
Kadarsih Siwitri. 2004. Performans Sapi Bali Berdasarkan Ketinggian Tempat di Daerah Transmigrasi Bengkulu : I. Performans Pertumbuhan. Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.
Prabowo agung. 2010. Petunjuk Teknis Budidaya Ternak sapi potong (Materi Pelatihan Agribisnis bagi KMP ). BPTP Sumatera Selatan.
Rasyid Ainur dan Hartati. 2007. Petunjuk Teknis Perkandangan Sapi Potong. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Grati Pasuruan.
Subekti Endah. 2009. Ketahanan Pakan Indonesia. Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim. Semarang.
Sugeng, Y.B. 2000. Beternak Sapi Potong. Penebar Swadaya: Jakarta.
Talib Chalib. 2002. Sapi Bali di Daerah Sumber Bibit dan Peluang Pengembanganya. Balai Penelitian Ternak. Bogor.
Timan. 2003. Pengaruh Lingkungan terhadap Keadaan Fisiologis. Erlangga. Jakarta.

LAMPIRAN


Lampiran 1. Saat wawancara

Lampiran 2. Foto anggota kelompok






Lampiran 3. Kondisi sapi dilokasi
Lampiran 4. Foto kandang



LAPORAN PRAKTIKUM MK. PRODUKSI TERNAK POTONGDAN KERJA DI PETERNAKAN MASYARAKAT (LAPANGAN)

LAPORAN PRAKTIKUM MK. PRODUKSI TERNAK POTONGDAN KERJA DI PETERNAKAN MASYARAKAT (LAPANGAN) Oleh: Nama : Andrean Sian...